Cinta Vs Persahabatan (karyaku)

     Malam demi malam,sepi kini menemaniku. Temanku kini hanyalah bulan dan bintang dan kesepian. Aku menyesal,mengapa penyesalan selalu datang terlambat?andai saja dulu aku tak mengambil tindakan bodoh itu,mungkin  malam ini aku sedang bercengkrama dan bercanda bersma dengan semua temanku. Tidak seperti malam ini dan mungkin seterusnya akan kulalui “sepi” tanpa suara teman-temanku yang aku rindukan. Awal dari semua masalah ini adalah waktu aku dikenalkan oleh seorang pria kenalan sahabatku,pertama aku dikenalkan oleh sebuah pesan singkat.

            Setelah beberapa hari berlanjut hubunganku dengan pria itu tapi hanya lewat sms.pada suatu hari,ketika aku menjalani malam bersma teman-temanku,tiba-tiba aku mendengar suara motor dari kejauhanmenuju arah kami. Beberapa motor dan pria yang mengendarainya datang menghampiri kami,seperti biasa karena aku orang baru di mata pria itu aku di kenalkan pada mereka satu persatu.

           Ketika pada pria terakhir aku terkejut ketika ia menyebutkan namanya,serasa tak percaya malam itu aku bertatap muka dan berjabat tangan dengan seorang teman yang hanya kuanggap sebagai teman di dunia sms. Tapi saat itu aku tak bisa berbuat apa-apa,malam itu aku pertama kali bertemu dengannya,aku bingung sesaat mencari tahu apa yang terjadi padaku. Tersesat dalam kebingungan akhirnya aku menemukan jawabannya.

           Ya..!!!ternta dia begitu mirip dengan mantan kekasihku yang sampai saat ini tak dapat aku lupakan,dan mungkin jika aku bertemu lagi dan terjadi seperti dulu,aku tak mungkin berpisah dengannya sampai saat ini. Aku banyak bertanya pada salah satu temanku tentang sifat kehidupannya. Ya Tuhan aku terkejut mendengar jawaban temanku ketika mengatakan semuanya dimana ia banyak kemiripan dengan kekasihku.

            Suatu malam hatiku merasa gusar,hatiku tak tenang. Didalam benakku selalu terlintas wajahnya,suaranya tengiang di telingaku,aku tak mengerti perasaanku hatiku selalu berharap bertemu dengannya. Tuhan apakah aku sudah pantas untuk jatuh cinta lagi ? ya Tuhan apakah aku sudah siap untuk sakit hati ? ya Tuhan jika memang dia pilihanmu dekatkanlah kami,tapi jika tidak hilangkanlah benih cinta yang ada dalam hidupku. Suatu hari temanku menanyakan perasaanku tentang pria itu,akhirnya saat itu juga aku berkata jujur pada temanku tentang perasaanku,dan aku memintanya agar tak memberitahu pada siapapun. Tanpa ku tahu temanku telah memberitahunya,aku sangat terkejut mendengarnya. Rasanya aku tak ingin mendengarkannya,karena dalam benakku terbayang apa yang dikatakan oleh pria itu di mana aku dianggap sebagai wanita yang…. !!!setelah kudengar cerita temanku untuk kedua kalinya,aku terkejut mendengarnya.

               Ternyata dugaanku bertolak belakang  dengan apa yang ku pikirkan. Hatiku begitu berbunga mendengarnya,tapi aku langsung menepis rasa itu karena aku ingin mendengarnya langsung dai pria itu. Pucuk dicinta ulampun tiba,pria itu mengatakan rasa sayangnya tehadapku dan kami pun saling berhubungan. Setelah kami berhubungan,masalah pun menerpa hubungan kami dimana salah seorang sahabatku ternyata menyukainya. Maka dari itu aku berpikir untuk menyudahi hubungan kami. 

          

         Selama ini aku merasa tersiksa,aku selalu merindukannya. Siang berganti malam,ketika itu aku termenung dan mendengar dering telepone berbunyi. Dan ternyata yang menelepon adalah pria itu,aku tak tahan mendengarnya. Kujelaskan semua yang terjadi pada kami,dan dia pun memberi saran yang membuatku bingung ‘jika aku memang lebih berat untuk meninggalkannya maka aku harus menjauhi teman-temanku,tapi jika sebaliknya aku harus siap untuk meninggalkannya. Sejenak aku berpikir,seucap kata pun terucap dari bibirku aku akan berhubungan denganya tanpa sepengetahuan temanku walaupun aku tahu resikonya. Hari demi hari kulalui,saat-saat yang aku takuti pun datang. Temanku saat itu membuka kotak masuk di HP ku,dan dia sangat marah ketika dia melihat pesan dari pria itu.

        Dia mengatakan hal yang selama ini aku tak sadari ‘ternyata kamu lebih mementingkan pria itu di bandingkan kami teman-temanmu,dan mulai sekarang kita tidak berteman lagi. Dari situlah aku selalu merasa kesepian,dimana aku tidak mempunyai sahabat yang selalu menghiburku di saat aku sedih. Saat itu pula aku kembali berpikir lebih baik aku menyudahi hubungan ini daripada aku selalu tesiksa tanpa seorang teman. Kepada semua yang membaca tulisan ini :

    ‘‘jagalah persahabataanMu,seperti kamu menjaga kehormatanMu,karena kebersamaan kasih sayang sahabatMu lebih indah di bandingkan dengan seorang yang telah tega memutuskan persahabatanMu’’ !!!!